Excellent Discipleship - Part 2

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Excellent Discipleship - Part 2
Ayat Pedoman : Lukas 6:12-16 6:12 : Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 6:13 : Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 6:14 : Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 6:15 : Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 6:16 : Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Murid Kristus hanya dapat menjadi manusia unggul jika diberdayakan oleh Roh Tuhan. Supaya anak Tuhan bisa di-upgrade, maka kita perlu kekuatan dari Roh Tuhan. Sebagai anak Tuhan, kita mempunyai falsafah pemuridan.
5 falsafah murid-murid Kristus adalah sbb :
1. Di hati yang terdalam : menjadi seperti Kristus Lukas 6:40 : “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.” Kita tidak perlu menjadi orang lain tetapi mencontohlah karakter Yesus. Tiap hari Roh Kudus mengingatkan kita agar kita hidup seperti nats Yohanes 2:6 : “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
2. Di depan : menjadi teladan Matius 28:16-20 : “Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Mengajar bukan hanya dengan perkataan tetapi menjadi teladan seperti nats 1 Timotius 4:6 : ”Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.” Kita harus hidup dalam kabar baik bukan hanya sekedar memberitakan kabar baik.
3. Di tengah : menjadi penyemangat Pada nats Yohanes 8:31-32 : “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Kita harus menjadi orang-orang yang memberi inspirasi bukan mematahkan semangat. Kita juga harus memberitakan Kabar Baik (Gospel) bukan gossip, tidak berkata dusta dan berkata yang benar.
4. Di belakang : menjadi pendorong Nats Lukas 22:25-26 : “Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.” Ketika menjadi pemimpin, kita harus menjadi ‘servant leader’, semakin melayaniNya bukan minta dilayani. Dari belakang kita memberikan semangat. Murid Kristus yang benar mencari solusi bukan mencari masalah.
5. Di puncak komitmen : menjadi pencinta Kristus Nats Lukas 14:26-27 : “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Kita harus mencintai Kristus melebihi apapun di dunia ini. Semua kecintaan kita harus ditundukkan kepada kecintaan akan Kristus.
Sumber khotbah : Ibadah GSY pukul 09:30 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 12 Agustus 2018 Pengkhotbah : Pdt. Antonius Mulyanto ( diringkas oleh : Vera Hartini )