top of page

Menyikapi Masa Depan


Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,

Tema khotbah : Menyikapi Masa Depan

Jika Tuhan mengijinkan kita untuk mengetahui masa depan kita, maka hal tersebut dimaksudkan untuk membantu kita dalam mengambil keputusan dalam hidup ini. Manusia cenderung ingin tahu tentang segala hal dan ingin merencanakan sendiri masa depannya.

Ada 2 contoh tokoh dalam Alkitab yang diberitahu tentang masa depannya yaitu :

1. Saul diberitahu oleh Samuel bahwa ia akan lengser dari jabatan raja. Sikap Saul dalam menghadapi hal tersebut adalah berusaha untuk menghalalkan segala cara supaya ia tetap pada jabatan raja.

2. Daud diberitahu oleh Samuel bahwa ia akan menjadi raja, Daud bersikap sabar dan tidak terburu-buru untuk menjadi raja.

Kita harus menyikap masa depan sesuai dengan Firman Tuhan, caranya adalah :

1. Meminta penyertaan Tuhan Seperti nats Mazmur 33:22 : “Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu”. Kita harus selalu meminta penyertaan Tuhan. Ada berkat dalam meminta penyertaan Tuhan, yaitu :

a. Tuhan mengawasi kita Seperti nats Mazmur 33:18 : “ Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,” Tuhan seperti “polisi” yang hebat dalam hidup kita.

b. Tuhan akan memelihara hidup kita Mazmur 33:19 berkata : “untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.” Tuhan akan memelihara kita meskipun kita diintai maut. Pemeliharaan Tuhan selalu berlawanan dengan pemeliharaan dunia ini. Di dalam ketidakmungkinan dan ketidakpastian, disitulah Tuhan menyertai dan memberkati kita.

2. Melangkah dengan Iman Seperti nats Yosua 3:15 : “Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai.” Apapun kesulitan kita masa sekarang ini tetaplah melangkah. Berkat Tuhan tersembunyi di balik rintangan-rintangan kita. Semakin sulit rintangan kita, semakin besar berkat Tuhan.

3. Ada potensi mujizat dalam setiap masalah Seperti nats Ayub 38:3 – 4, “Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!”. Kita harus terbuka pada skenario Tuhan karena kita adalah aktor pilihan Tuhan untuk menjalankan skenarioNya.

Skenario Tuhan terhadap manusia seperti dalam cerita Ayub , yaitu :

a. Tuhan mau memberkati manusia b. Tuhan tahu batas kemampuan manusia atas ujian yang Dia ijinkan. Pengalaman yang sulit akan mendekatkan kita pada Tuhan c. Tuhan memulihkan manusia. Dia yang akan memulihkan keadaan kita yang kelihatannya mustahil untuk dipulihkan. Pemulihan dari Tuhan selalu lebih hebat dari kondisi awal kita

Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 11 Maret 2018 Pengkhotbah : Pdt Gordon Simaremare ( diringkas oleh : Judy Gunarto)


Archive
bottom of page