Berbuah Banyak

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Berbuah banyak
Ayat Pedoman : Yohanes 15:5-6 15:6 : Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 15:7 : Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Pokok anggur (Tuhan) tidak menginginkan kita dicampakkan ke dalam api, tetapi Tuhan menginginkan kita berbuah banyak. Kadangkala kita melakukan hal yang menjadi kebiasaan, sehingga hidup kita biasa-biasa saja, itu otomatis terjadi karena belum memberikan yang maksimal / terbaik.
Firman sudah tinggal di dalam kita, maka kita seharusnya hidup serupa dengan Kristus. Kristen dilihat dari buahnya.
Buah pengikut Kristus :
1. Buah pertobatan : berbalik dari kelakukan yang lama 2. Buah pelayanan : mau mengikuti kehendak Tuhan dan mengikuti Tuhan 3. Buah jiwa-jiwa : pokok anggur itu menginginkan carangnya berbuah banyak, buah itu adalah jiwa
Cerita Zakheus (pemungut cukai) tidak disukai orang karena Zakheus mencuri, sok hebat, dan berfokus pada diri sendiri (mirip pada kita umumnya). Setelah Zakheus mengenal Tuhan, hidupnya diubahkan. Zakheus berbuah pertobatan.
Hidup berbuah yang seperti Tuhan inginkan adalah sebagai berikut :
A. Shepherd = Gembala 1 Petrus 5:2-4 : 5:2 : Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. 5:3 : Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. 5:4 : Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Kisah Para Rasul 20:28 : "Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri."
Tuhan memanggil kita untuk menggembalakan domba-domba di sekeliling kita, panggilan ini bukan untuk pendeta tapi untuk kita. Lingkungan sekitar kita berisi orang yang sekarat rohani dan yang membutuhkan Tuhan. Untuk menjadi gembala yang baik, kita harus menjadi domba yang baik dahulu. Seringkali kita tidak mau dengar-dengaran dengan Tuhan, kita mau mendengar maunya kita saja. Bukan hanya sekedar mendengar saja, tetapi percaya dan melakukan. Pastikan kita mendengar suara Tuhan walaupun kehendak Tuhan bukan yang hal yang mudah atau baik bagi kita. Kita cenderung tidak suka melewati masalah dan tantangan, padahal dari situ akan muncul mujizat yang besar.
B. Servant = Pelayan Markus 10:43-45 : 10:43 : Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 10:44 : dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 10:45 : Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Menjadi pelayan merupakan teladan yang diberikan Tuhan Yesus ketika ada di dunia ini. Karena Anak Manusia datang untuk menjadi tebusan. Survei membuktikan banyak orang datang ke gereja karena teman atau kerabat. Mengajak teman atau kerabat adalah salah satu cara jemaat untuk melayani. Gereja harus membuat jemaat baru merasa nyaman. Jemaat dibuat merasakan hadirat Tuhan lewat perbuatan kita.
C. Steward = Pengelola 1 Petrus 4:10 : "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."
Manusia hidup bertujuan untuk memperoleh kekekalan. Tuhan ingin kasih karunia yang DIA berikan itu, dikelola secara bertanggung jawab. Semua yang kita miliki baik kesehatan, tenaga, waktu dan materi, kita pakai untuk kerajaan Tuhan bukan semau-maunya kita.
Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 09:30 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 19 November 2017 Pengkhotbah : Pdt Andry Panjaitan ( diringkas oleh : Vera Hartini )