Living by Faith (Hidup dengan Iman)

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Living by Faith (Hidup dengan Iman) Ayat Pedoman : 2 Korintus 4:16-18 4:16 : Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 4:17 : Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 4:18 : Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Ketika manusia tidak memiliki iman, maka manusia cenderung stres lalu bunuh diri. Adapun tahapan penyebab orang mengakhiri hidupnya adalah sbb : masalah hidup -> kelelahan hidup -> stres -> depresi -> bunuh diri.
Oleh sebab itu, janganlah pernah menyerah atas situasi apapun yang sedang kita alami hari-hari ini.
Mari kita belajar pada Amsal 24:10 berbunyi : “Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.”
Untuk dapat hidup dengan iman ada langkah-langkah yang dapat kita lakukan sbb :
1. Pembaharuan hidup (2 Korintus 4:16) Tahapan adaptasi manusia terhadap masalah yang terjadi biasanya : a. Tahapan alarm b. Tahapan penolakan c. Tahapan kelelahan Fisik bisa menua tetapi iman harus makin kuat. Kaleb telah menjadi teladan iman pada masanya. Yosua 14:11 : pada waktu ini [usia 85 tahun] aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa [usia 40 tahun]; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
2. Pengharapan hidup (2 Korintus 4:17) Kita harus banyak belajar mengenai tantangan iman dari Paulus yang tergambar dari nats 2 Korintus 11:23-25 sbb : 11:23 : Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. 11:24 : Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, 11:25 : tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
Sebuah pengharapan membutuhkan iman agar dapat menjadi kenyataan. Ibrani 11:1 : “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Arti harapan : miqweh; tiqwah; yahal : “melihat ke depan dengan keyakinan penuh.”; elpizo : “menantikan sesuatu yang baik dan harus ditunggu.” Pengharapan kekal kita adalah di dalam Kristus yang akan menyiapkan kekekalan bagi kita. 2 Korintus 5:1 : “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.” Kata ‘kemah tempat kediaman’ : sebuah ungkapan Yunani yang biasa menunjuk kepada tubuh jasmaniah.
Pengharapan kita juga kepada kemuliaan kekal yang terambil dari 2 Korintus 4:17. Untuk mencapai kekekalan harus lewat kematian. Tidak perlu ada ketakutan untuk mengalami proses ini. Kematian dapat disebut pergi ke rumah Bapa; memperoleh keuntungan; keadaan bersama-sama dengan Kristus; mengalami sebuah kejadian yang berharga di mata Tuhan; masuk ke tempat damai; masuk ke dalam kemuliaan; mengalami kemuliaan kekal; berpindah ke tempat kediaman di sorga; berada di pangkuan Abraham(Lazarus); berada di dalam Firdaus (penjahat di sebelah Yesus); penerimaan mahkota kebenaran; menetap bersama Tuhan.
Oleh sebab itu, kita harus berpegang teguh pada pengharapan iman kita (Ibrani 10:23 : “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.”)
3. Penglihatan hidup (2 Korintus 4:18) Penglihatan manusia berupa : - mata lahiriah (kelihatan, ada ketakutan) Contoh : penglihatan ke-10 pengintai Bilangan 13:32 : “Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
- mata rohaniah (tak kelihatan, ada kekuatan) Contoh : penglihatan Daud 1 Samuel 17:37 : Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."
Bila saja kita kelompokkan cara melihat suatu masalah sbb : - Orang tak beriman memandang : Orang Enak/Goliat yang besar
- Orang beriman memandang : Allah yang Mahabesar 2 Korintus 5:7 : “--sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat—“
Tuhan Yesus memberkati !
Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 12 November 2017 Pengkhotbah : Pdt Amos Hosea ( diringkas oleh : David Lim )