Tinggal dalam KerajaanNya

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Tinggal dalam KerajaanNya
Ayat Pedoman : Ibrani 12:26-29
12:26 : Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." 12:27 : Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. 12:28 : Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. 12:29 : Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.
Dunia sedang berubah dengan cepat sekali. Perkembangan teknologi sedemikian canggih membuat segala hal menjadi berubah seketika. Perubahan yang ada menyebabkan semua yang ada harus ikut berubah. Bila yang tidak ikut berubah dan beradaptasi, maka akan tertinggal. Itulah kenyataan yang sedang terjadi saat ini.
Adapun tindakan yang harus diambil adalah menerima hal yang tak tergoncangkan agar kita dapat tetap bertahan dari perubahan yang sedemikian rupa. Yang tak tergoncangkan itu adalah Kerajaan Allah. Untuk dapat memasuki Kerajaan Allah maka kita harus menerima Yang Empunya Kerajaan itu. Setelah kita menerima DIA, maka kita otomatis menjadi warga Kerajaan Allah. Bila kewarganegaraan kita sudah menjadi warga Kerajaan Allah, maka kita wajib mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Kerajaan itu.
Adapun budaya / tradisi Kerajaan ini haruslah tinggal dalam Kerajaan Penyembahan dengan :
1) Mengucap syukur, dapat berupa : mengakui kebaikan Tuhan, tahu bahwa Tuhan pasti beri yang terbaik, yakin bahwa Tuhan pasti buka jalan, DIA akan buat segala sesuatunya indah pada waktuNya, Bapa yang disembah punya rancangan yang indah, ketika sedang sakit tetap berkata bahwa Tuhan itu baik adanya, dll.
Ketika terjadi kegoncangan perubahan maka haruslah perbanyak porsi ucapan syukur sambil berusaha.
2) Menghormati DIA Dalam Maleakhi 1:6-8 berbunyi : 1:6 : Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" 1:7 : Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!" 1:8 : Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
Dari nats tsb dapat bermakna kita harus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Janganlah bawa persembahan yang cacat, rusak, kotor, dll. Jangan pula kita menjadi penyembah agamawi. Tuhan mencari penyembah bukan persembahan. Hati yang dicariNya bukan persembahan (materi). Pastikan hati nurani kita tetap murni dalam mempersembahkan persembahan kepada Tuhan. Jagalah hati karena itulah yang paling utama, walaupun tidak mudah dilakukan.
3) Memperkenalkan Tuhan. Allah adalah api yang menhanguskan. Kiranya terang kita bercahaya agar orang dapat memuliakan Tuhan lewat hidup kita. Kita harus menjadi berkat lewat hidup, karakter dan perbuatan kita. Hal ini sudah pasti membuat kita memperkenalkan Tuhan. Perbuatan baik kita = mempermuliakan Tuhan. Inilah tujuan dari gaya penyembah Kerajaan Allah => memperkenalkan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati !
Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 22 Oktober 2017 Pengkhotbah : Pdt Bram Soei Ndoen ( diringkas oleh : David Lim )