top of page

Awal yang Benar, Diakhiri tetap dengan Benar ?


Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,

Tema khotbah : Awal yang Benar, Diakhiri tetap dengan Benar ? Ayat Pedoman : 2 Raja-Raja 18:1-3 18:1 : Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja. 18:2 : Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia. 18:3 : Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.

Hizkia memulai kariernya dengan hidup benar di hadapan Tuhan. Apabila kita hidup benar di hadapan Tuhan maka kita pun akan diberkati sama seperti raja Hizkia. Berkat yang diterima oleh Raja Hizkia terdapat pada 1 Raja-Raja 18:5-8 sbb: 18:5 : Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia. 18:6 : Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa. 18:7 : Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya. 18:8 : Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza dan memusnahkan daerahnya, baik menara-menara penjagaan maupun kota-kota yang berkubu.

Ada ujian yang dihadapi untuk menguji apakah hidup kita tetap benar dari awal hingga akhirnya, yaitu :

1. Berilah kepada Tuhan apa yang menjadi milikNya dan tidak mengambil hakNya untuk diri kita 2 Raja-Raja 18:13-16 berbunyi : 18:13 : Dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya. 18:14 : Hizkia, raja Yehuda, mengutus orang kepada raja Asyur di Lakhis dengan pesan: "Aku telah berbuat dosa; undurlah dari padaku; apapun yang kaubebankan kepadaku akan kupikul." Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. 18:15 : Hizkia memberikan segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja. 18:16 : Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.

Pada nats tsb, Hizkia mengaku dosa kepada manusia bukan kepada Tuhan, yang seharusnya dia lakukan. Harta benda yang dimilki Tuhan di baitNya, diambil untuk diberikan kepada manusia. Apa yang menjadi hakNya, diambil untuk diberikan kepada yang bukan berhak. Raja Hizkia menggunakan kekuatan manusianya untuk menghadapi musuhnya, tetapi hasilnya bukan lebih baik. Semua tertera pada 2 Raja-Raja 19:1-2 sbb : 19:1 : Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN. 19:2 : Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.

Tuhan menerima penyesalan Raja Hizkia dan mengampuninya karena Tuhan itu kasih. 19:14 : Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN. 19:15 : Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. 19:16 : Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup. 19:17 : Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka 19:18 : dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. 19:19 : Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."

Tuhan menolong Hizkia dengan mengirim 1 malaikat untuk melawan musuh Hizkia yang banyak sekali (2 Raja-Raja 19:35-37) 19:35 : Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! 19:36 : Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. 19:37 : Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

2. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan memperpanjang umur Raja Hizkia karena dia bertobat dan kembali kepada Tuhan. 20:6 : Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku." 20:7 : Kemudian berkatalah Yesaya: "Ambillah sebuah kue ara!" Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia.

Apabila kita mau mengakui segala dosa dan kesalahan kita kepada Tuhan dan berbalik kepadaNya, maka Tuhan pasti tetap akan menerima kita dengan tangan terbuka karena Tuhan adalah Kasih. Masalah apapun yang terjadi dalam hidup kita, dengan kita hidup benar di hadapan Tuhan, maka kitapun pasti akan diberkati bahkan diberikan jalan keluar yang tak pernah terpikirkan oleh manusia.

Kesalahan Raja Hizkia adalah tidak memperlihatkan Sumber Berkat itu tetapi malah menyombongkan harta kekayaan yang mengatasnamakan kepunyaannya sendiri. Bahkan kesembuhan yang diterima dariNya-pun, tidaklah disaksikan kepada orang lain. Akhirnya Raja Hizkia menjadi sombong dengan apa telah Tuhan kerjakan dalam hidupnya. Tuhan tidak pernah melarang kita menjadi kaya. Tetapi Tuhan tidak senang apabila kita sudah kaya dan diberkati tetapi kita tidak pernah menjadi saksi Kristus dan malah memamerkan dan menyombongkan semua yang kita miliki.

Kesimpulannya : A. Awal hidup kita benar bukan menjadi jaminan akhir hidup kita tetap benar. Bukan seberapa jauh kita melangkah pergi, tetapi seberapa banyak yang dapat kita bawa pulang.

B. Yesus Kristus itu ajaib karena DIA lihat akhir hidup kita bukan hanya awal hidup yang salah.

C. Orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir tetapi orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu. Apapun masalah kita Tuhan pasti akan memberikan kelepasan bagi kita semua.

Tuhan Yesus memberkati !

Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 20 Agustus 2017 Pengkhotbah : Pdt Halim Wiryadinata ( diringkas oleh : Judy Goenarto )


Archive
bottom of page