Serupa dengan Kristus

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Serupa dengan Kristus
Ayat Pedoman : Matius 5:13-16
5:13 : "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 5:14 : Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 : Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 5:16 : Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Garam berfungsi untuk memberikan rasa asin dan mengawetkan makanan. Terang berfungsi untuk memberi penerangan di sekitarnya.
Di tempat-tempat yang penuh dengan kebusukan dan kegelapan apakah kita sudah menjadi garam dan terang ? Di kantor, kampus, sekolah atau di toko, sudahkah kita berdampak bagi lingkungan kita yang terkecil ? Panggilan Tuhan untuk kita bagi bangsa ini, kita hanya bisa mendoakan saja, tetapi priotitas kita adalah menjadi garam dan terang dalam lingkungan di sekitar kita terlebih dahulu.
Bagaimana cara terbaik untuk menjadi garam dan terang yang benar-benar berdampak ? Caranya adalah menjadi serupa dengan Kristus. Bukan dari penampilan fisik, melainkan karakter kita dan sikap kita dalam menghadapi segala sesuatu, bahkan gaya hidup kita mencerminkan Kristus itu sendiri.
1) Roma 8 : 29 = kita sejak dulu diubahkan “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
2) 2 Korintus 3 : 18 = kita sekarang diubahkan “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
3) 1 Yohanes 3 : 2 = kita akan diubahkan “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”
Semua kesulitan yang kita hadapi dalam hidup ini diijinkan supaya kita semakin tahan uji dan menjadi serupa dengan Kristus. Keserupaan kita dengan Kristus meliputi : karakter, kerendahan hati, kesabaran, kemurahan hati, ketaatan, pekabaran Injil, dll yang tercatat di Alkitab. Ketika ada orang-orang yang serupa dengan Kristus hadir di suatu tempat, pastilah terjadi perubahan dan perbedaan.
Ketika semua persoalan hidup terjadi, mari kita bertanya pada diri kita sendiri : “What Would Jesus Do?” (apa yang Yesus lakukan untuk masalah tsb?). Hanya inilah solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan hidup kita.
Bagaimana kita bisa serupa dengan Kristus? Roh Kristus harus tinggal dalam diri kita dan diri kita tinggal dalam Kristus. Yohanes 15 : 4 : “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Ayat tsb juga menekankan begitu dalamnya Yesus mau kita berelasi denganNya.
Konsep kesatuan di dalam Alkitab
1. Kesatuan di dalam Allah Tritunggal (termasuk kesatuan Bapa dengan Yesus) Yohanes 14:9-10 : 14:9 : Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 14:10 : Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Yohanes 10:30 : “Aku dan Bapa adalah satu."
2. Kesatuan Yesus dengan kita
3. Kesatuan suami dengan istri
Bagaimana caranya tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam kita? Ketika kita masuk dalam relasi dengan Yesus, status kita berubah menjadi anak-anak Allah. Selalu berdoa dan bersekutu dengan Tuhan lewat saat teduh. Jangan menganggap sepele relasi kita dengan Tuhan. Relasi kita dengan Tuhan itu jauh lebih dalam maknanya daripada relasi suami-istri. Utamakan Kristus dalam setiap aspek kehidupan kita. Kristus haruslah menjadi satu-satunya dalam hidup kita. Seberapa jauh kita berelasi dengan Yesus dan terikat padaNya, inilah penentu hubungan kita dengan Kristus sudah seberapa dekatnya.
Kesimpulan : 1. Ketika kita serius masuk dalam relasi dengan Yesus dan sungguh-sungguh tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita, maka semakin hari kita akan bertumbuh ke arah keserupaan dengan Dia.
2. Ketika kita serupa dengan Kristus dalam segala hal, maka kita dapat sungguh-sungguh menjadi garam dan terang yang sejati untuk mencegah kebusukan dan menerangi kegelapan di sekitar kita.
Pertanyaan utk direnungkan : 1. Sudahkah saya masuk dalam relasi yang serius dengan Kristus? Sudahkah saya tinggal di dalam Dia ?
2. Jika belum, maukah saya meresponi ajakan Kristus untuk menjalani relasi yang intim dengan Dia?
3. Sudahkah saya serupa dengan Kristus? Dalam hal apa saya belum serupa dengan Kristus ?
Tuhan Yesus memberkati !
Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 13 Agustus 2017 Pengkhotbah : Pdp Hedwin Kadrianto ( diringkas oleh : Judy Goenarto )