top of page

Karena Ketegaran Hatimu


Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,

Tema khotbah : Karena Ketegaran Hatimu

Ayat Pedoman : 2 Korintus 11:2 : “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”

Setelah kita menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, maka kita sebetulnya sudah dipertunangkan dengan Kristus sebagai mempelaiNya. Hargailah hal itu karena tak ternilai harganya.

Bila kita baca Markus 10: 1-12 : 10:1 : Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula. 10:2 : Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" 10:3 : Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" 10:4 : Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." 10:5 : Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. 10:6 : Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, 10:7 : Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, 10:8 : sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. 10:9 : Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 10:10 : Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. 10:11 : Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. 10:12 : Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Tuhan Yesus sangat membenci perceraian. Maka, ketika orang-orang itu mencobai Yesus, maka Diapun kembali menegaskan bahwa apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia.

Biasanya orang bisa sampai bercerai karena keputusan bercerai itu diambil ketika kita dalam keadaan marah atau emosi. Dalam keadaan marah atau emosi, maka kita tidak bisa berpikir panjang dan jernih sehingga kita tidak bisa memikirkan dampak dari perbuatan atau ucapan kita pada saat emosi itu.

Ada beberapa hal yang menyebabkan perceraian, yaitu : 1. Ikatan keluarga yang longgar. Kurangnya komitmen untuk mempertahankan penikahan sekali seumur hidup

2. Adanya jurang permisah dari sisi latar belakang sosial masyarakat dan ekonomi Pintar vs bodoh; kaya vs miskin ; cantik vs buruk rupa; dst

3. Pernikahan dini

4. Suku budaya dan agama.

Kesimpulannya : A. Markus 10:3-5 : karena ketegaran hati bangsa Israel, maka Musa dengan sangat terpaksa membuat surat cerai yang bukanlah merupakan kehendak Allah.

B. Markus 10:6-8 : keterbukaan (‘telanjang’) dalam komunikasi antara suami dan istri. Tidak ada rahasia di antara suami – istri. Nats pada Kejadian 2:24-25 berbunyi : 2:24 : Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 2:25 : Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

C. Markus 10:9 : apa yang telah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan Manusia. Yesus mau mengembalikan perintah Allah dalam Kejadian 2:24-25 ini dengan utuh dan membatalkan hukum perceraian yang dibuat oleh Musa (Markus 10:3-5).

Tuhan Yesus memberkati !

Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 06 Agustus 2017 Pengkhotbah : Pdt Jonas Souisa ( diringkas oleh : Judy Goenarto )


Archive
bottom of page