Perjalanan Hidup

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Perjalanan Hidup
Ada beberapa prinsip hidup yang harus diperhatikan yaitu :
* Tidak ada rencana hidup orang yang mau tersesat dari tujuan awalnya * Orang yang telah tersesat sudah pasti orang tsb tidak tahu arahnya yang dia capai telah melenceng dari tujuan yang ditentukan
* Arah yang ditempuh sangat menentukan tujuan hidup seseorang.
Terkadang Tuhan sudah mengingatkan kita lewat orang lain agar tidak melewati jalan yang akan membuat kita menjadi tersesat ataupun jalan akhir yang buntu. Tetapi, seringkali manusia lebih mengikuti keinginan diri sendiri tanpa memperhatikan nasehat orang lain, yang di dalamnya Tuhan sudah mengingatkan kita.
Amsal 7:7 : “kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,“. Ayat ini berbicara kepada anak muda yang tidak berpengalaman sudah seharusnya banyak belajar dari orang yang lebih berpengalaman, yang telah melewati masa-masa tsb. Sebagai orang tuapun sudah semestinya menuntun anak muda agar tidak tersesat dari tujuan awalnya.
Amsal 27:12 : “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.” Ayat inipun tidak jauh dari kaitan ayat di atas, yaitu : orang yang sudah tahu kebenaran akan mengambil jalan lain supaya terlindung dari malapetaka yang akan menghadangnya. Orang yang hanya TAHU kebenaran tidaklah cukup, galilah kebenaran FirTu hingga kita dapat mengerti dengan utuh apa yang disampaikan dari FirTu tsb buat kita. Orang bijak akan mengambil keputusan sekarang bukan NANTI.
Yeremia 17:9 : “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?“ Ketika kita bergaul dengan intim dengan DIA, maka kita akan kenal diri kita sendiri secara detail. Semua kekurangan diri kita, hanyalah Tuhan yang sanggup singkapkan buat kita. Terkadang, kita tidak menyadari akan kelemahan diri, kalau saja tidak Tuhan singkapkan buat kita. Tuhan sanggup bukakan semuanya tentang diri kita dan DIA-pun punya solusi atas segala kelemahan diri kita karena DIA-lah Sang Pencipta kita. Kecenderungan manusia untuk berdosa bisa diatasi dengan keintiman kita dengan DIA.
1 Raja-Raja 3:11-13 : 3:11 : Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
3:12 : maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
3:13 : Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.
Dari nats tsb, Alkitab hendak menyampaikan kepada kita bahwa tidak ada orang yang di muka bumi sebelum dan sesudah Salomo yang sangat berhikmat. Salomo tahu di atas segalanya, hikmat lebih berharga dari emas dan permata.
Amsal 3:5-6 : 3:5 : Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. 3:6 : Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Ayat inipun hendak memberitahukan kepada kita bahwa janganlah kita hanya mengandalkan pengertian dan kepandaian diri kita tetapi kita harus bergantung pada DIA seutuhnya. Untuk dapat berubah ke arah yang lebih baik (bertobat), kita membutuhkan praktek bukan sekedar MAU saja.
Matius 5:17 : “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.“ Matius 5:27-28 : “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” Nats tersebut
sudah diajarkan Yesus kepada muridNya bahwa standar Yesus lebih tinggi dari hukum Taurat. Untuk melakukan hal tsb, kita butuh Tuhan, yang memampukan kita untuk bisa melakukannya dengan kekuatan dariNya bukan kekuatan diri kita sendiri. Kita harus meminta Tuhan untuk menolong kita agar dapat bertobat dari kelemahan diri. Manusia tidak bisa lepas dari dosa dengan kekuatan sendiri, sebaliknya bila kita meminta pertolongan DIA, maka DIA yang menjadi sumber kekuatan kita yang akan memampukan diri kita keluar sebagai pemenang. Mulai sekarang, mintalah kekuatan dariNya, karena dengan janji kita ke Tuhan saja itu tidak akan cukup membuat kita bertobat dari dosa.
Tuhan Yesus memberkati !
Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 20 November 2016 Pengkhotbah : Pdt Billy Lantang ( diringkas oleh : David Lim )