top of page

Meneladani Karakter Domba


Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,

Tema khotbah : Meneladani Karakter Domba

Ayat Pedoman : Lukas 10:3 : “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”

Tuhan ingin manusia banyak belajar dari karakter seekor domba. Perbedaan yang cukup kental bila kita membandingkan antara domba dan kambing. Dari hewan domba kita akan belajar beberapa hal sbb :

Pertama : domba tidak melawan bila diperlakukan dengan tidak adil (Roma 12:19-21)

12:19 : Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

12:20 : Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.

12:21 : Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Domba diciptakan Tuhan tanpa senjata sehingga ia tidak dapat membalas kejahatan yang terjadi padanya. Dia juga tidak pendendam. Bila manusia belajar dari domba, maka orang harusnya tidak dendam oleh perlakuan yang tidak baik yang diterimanya sehingga tidak menyimpan kepahitan yang merupakan awal mulanya penyebab sakit penyakit. Yesus sudah berfirman pada Matius 6:14-15 yang berbunyi :

6:14 : Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

6:15 : Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Jadi, MENGAMPUNI merupakan keharusan bukanlah pilihan. Dalam doa Bapa kami yang berbunyi : “ampunilah kami seperti kami telah mengampuni orang yang telah bersalah kepada kami”, haruslah menjadi panduan bila kita telah disakiti oleh orang lain.

Kedua : Tidak mencari makanan sendiri karena sudah disediakan oleh gembala (Matius 6:31-32)

6:31 : Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

6:32 : Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Pelayan Tuhan sudah seharusnya meniru karakter domba yang ini; bila melayani Tuhan, maka jangan coba-coba mencari keuntungan dari pelayanan itu sendiri. Percayalah bahwa nats tsb itu pasti digenapi dalam hidup para pelayan Tuhan karena Tuhan lebih tahu semua kebutuhan hidup manusia.

Ketiga : domba tidak bisa hidup sendiri (Ibrani 10:25)

“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Domba senantiasa hidup dalam perkumpulan supaya dia aman dari para pemangsanya. Pemangsa akan dengan mudah membunuh domba bila domba itu ditemukan hanya sendirian bukan bersama teman-temannya. Demikianlah kita harus senantiasa tertanam dalam satu kumpulan gereja, komsel, PD agar kita tidak mudah dikalahkan oleh iblis; dengan bersekutu maka kita akan senantiasa saling menguatkan satu sama lain.

Pada Mazmur 133:1-3 berkata : 133:1 : Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 : Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 : Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Bila kita yang sudah dalam perkumpulan bisa hidup rukun, niscaya berkat Tuhan senantiasa tercurah

buat kita semua.

Tuhan Yesus memberkati !

Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 11 September 2016 Pengkhotbah : Pdt Zifky Priatelna ( diringkas oleh : David Lim )


Archive
bottom of page