Hati yang Bijaksana

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Hati yang Bijaksana
Ayat Pedoman : Mazmur 90 : 12 : “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Kehidupan yang kita jalani sekarang adalah sebuah misteri ilahi. Hidup manusia menurut Alkitab :
1. Seperti uap (Yakobus 4 :14 : “sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”)
2. Seperti rumput, kemuliaan manusia hanya seperti bunga rumput (1 Petrus 1:24 : “Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,” )
Kita harus bijaksana menghitung hari-hari kita dan tidak ada yang dapat dibanggakan dalam hidup ini karena semuanya adalah anugerah Tuhan. Hidup bukanlah sekedar soal jabatan atau status kita, bukan juga soal panjang atau pendeknya hidup kita; tetapi apakah kita sudah menjalani hidup ini dengan bijaksana atau sebaliknya.
Ciri-ciri orang yang memiliki hati yang bijaksana yaitu :
1. Orang yang dapat memilih pilihan terbaik dalam hidupnya.
Contohnya adalah : Marta dan Maria dalam Lukas 10:38-42 : 10:38 : Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 : Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 : sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 : Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 : tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Bersekutu dengan Tuhan setiap hari adalah pilihan terbaik dari antara semua yang baik dan bernilai kekal.
Contoh : ** Markus 14:38 : “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." Roh yang kuat akan mampu menopang kehidupan jasmani kita yang lemah. ** Lukas 19:1-10 mengenai kisah Zakheus. Dia sungguh-sungguh bertobat dan mau meninggalkan zona nyamannya. 2. Orang yang tahu kepada siapa dia dapat menyandarkan hidupnya. Pada Mazmur 37:5 berbunyi : “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;” Jadi, yang paling penting dalam hidup ini bukan keadaan atau kondisi hidup kita tetapi berada di tangan siapakah hidup kita hari ini. Hanya pada tangan Tuhanlah kita dapat mengerjakan dan melakukan perkara-perkara yang besar.
Tuhan Yesus memberkati !
Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 24 Juli 2016 Pengkhotbah : Pdt Selnop Padang ( diringkas oleh : Yudi Goenarto )