Peniru-Peniru Kristus

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Peniru-Peniru Kristus
Ayat Pedoman : Kisah Para Rasul 11:26 “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Anthiokialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.”
Kata "murid" dalam bahasa aslinya adalah ‘matetes’ (orang yang suka belajar). Kata tsb tidak dapat dipisahkan dari kata Imetes/Imitate (tiruan).
Pada Efesus 5:1 berbunyi : “Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih” yang artinya : meniru Yesus.
Arti meniru pada konteks ayat tsb adalah kita harus menjadi peniru Tuhan Yesus, tapi bukan hanya meniru saja, tetapi kita juga harus konsisten melakukan apa yang Yesus lakukan. Kekristenan yang sehat bukan melakukan apa yang menjadi keinginan kita secara pribadi tetapi melakukan apa yang Tuhan mau.
Apa yang Yesus lakukan di bumi ini ?
** Pada Lukas 2:40 berbunyi : “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.” Yang dimaksud dengan ‘kuat’ bukan kuat secara fisik tetapi kuat dalam kehidupan rohaninya (mengacu dalam terjemahan bahasa Inggris) Seperti inilah seharusnya kekristenan dideskripsikan. Ironisnya seringkali kekristenan diukur dalam hal jumlah jemaat atau seberapa megah gedung gerejanya. Jadi, bila berbicara mengenai roh (spirit) yang tidak kelihatan namun bersifat kekal.
** Pada Lukas 2:51 berbunyi : “Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu dalam hatinya.” Orang yang rendah hati dan lemah lembut akan menjadi teladan bagi orang lain.
Seberapa signifikan pengaruh kerohanian (yang tidak kelihatan) terhadap kehidupan kita sehari-hari dalam dunia nyata (yang kelihatan) ?
Hal ini digambarkan pada Lukas 9:51-55 : Ayat 51: Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandanga-Nya untuk pergi ke Yerusalem, Ayat 52: dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Ayat 53: Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ayat 54: Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Ayat 55: Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka
Dari nats tersebut, murid Yesus sedemikian marahnya atas kejadian itu sehingga Yesus ‘menegor’ mereka. Bila ditelusuri dalam King James Bible (“But he turned, and rebuked them, and said, Ye know not what manner of spirit ye are of.”), artinya : Yesus berbalik dan menegur mereka, dan berkata, Kamu tidak tahu roh jenis apa yang ada di dalam dirimu. Perkataan seseorang itu menunjukkan roh orang itu.
Bagaimana dengan roh kita ? Sudahkah kita menunjukkan kualitas roh kekristenan kita kepada dunia ? Kekristenan juga berbicara tentang roh, yang tidak kelihatan tetapi berpengaruh dalam dunia nyata.
Jadi, sebagai seorang kristiani, wajiblah kita bertumbuh dalam roh. Perlu kita ingat, pertumbuhan rohani tidak berhubungan dengan pertumbuhan pengetahuan / aktivitas keagamaan kita. Pertumbuhan rohani hanya berhubungan dengan iman. Segala karunia yang dimiliki, baik bahasa roh dsb, sangat tidak berkaitan dengan pertumbuhan rohani seseorang.
Sebagai penutup, nats Amos 5:21-23 berkata :
5:21 : "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. 5:22 : Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. 5:23 : Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
Jadi, pertumbuhan rohani yang dikehendaki Allah bukan sesuatu yang dapat dilihat oleh manusia, tetapi segala sesuatu yang berpancar dari hati itulah yang dilihat olehNya.
Tuhan Yesus memberkati !
Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 08 Mei 2016 Pengkhotbah : Pdt Nathanael Makarawung ( diringkas oleh : Yudi Goenarto)