Pemberian (GIFT) Tuhan

Shalom saudaraku yang kekasih dalam Kristus,
Tema khotbah : Pemberian (GIFT) Tuhan
Ayat pedoman : Efesus 4:8-11 4:8 : Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." 4:9 : Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? 4:10 : Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. 4:11 : Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
Kerajaan surga itu penuh dengan pemberian-pemberian. Hendaklah kita berdoa dan bertindak seperti seorang anak kecil yang selalu bersukacita. Mengapa kita harus selalu bersukacita? Karena hal itulah yang diinginkan oleh Allah ketika DIA mencari penyembah-penyembah yang benar. Bagaimana mungkin kita dapat menjadi seorang penyembah yang benar bila kita mempunyai emosi yang labil, kesal dan dendam. Tuhan tahu dosa bukanlah masalah tindakan atau perbuatan tetapi adalah masalah emosi.
Manusia mempunyai kecenderungan untuk melakukan apa yang dia sukai bukan perkara baik atau buruk, benar atau salah.
Hal inilah yang menjadi celah bagi iblis, dengan memanfaatkan emosi kita, sehingga inilah yang mengakibatkan kita cenderung untuk berbuat dosa.
Apapun keadaan kita, tetaplah berusaha untuk mengendalikan emosi, dengan cara meneladani Tuhan Yesus yaitu selalu bersikap rendah hati dan lemah lembut. Rendah hati dan lemah lembut yang dimaksud bukanlah kita menjadi lemah atau gemulai, akan tetapi mempunyai sikap tegas dan bertingkah laku sopan dengan tidak menggunakan kekerasan.
Apabila kita ingin hidup benar dan tak bercacat di hadapan Tuhan; sama seperti Abraham, maka kita harus mempunyai emosi yang benar. Apabila kita sudah mempunyai emosi yang benar maka secara otomatis berkat-berkat / pemberian-pemberian-pun akan dicurahkan dari surga.
Selain berlaku rendah hati dan lemah lembut, kita harus selalu mengucap syukur dalam setiap aspek kehidupan kita.
Jaga selalu emosi kita maka Tuhan akan bertindak dan menolong kita. Kita tidak melakukan apapun karena itu adalah pemberian (GIFT) dari Tuhan, yang diberikan olehNYA tepat pada waktuNYA.
Pada nats Yohanes 20:19-23 berbunyi sbb : 20:19 : Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:20 : Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
20:21 : Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 : Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
20:23 : Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Seperti pengalaman murid-murid Yesus pada nats tsb, hal yang membuat kita selalu gagal dan tidak pernah mendapat apa-apa adalah ketika kita kehilangan damai sejahtera dan sukacita. Karena begitu pentingnya kedua hal itu sehingga Tuhan Yesus mengucapkannya dua kali hal itu. Jadi, ketika kita ingin mendapatkan ‘GIFT’ dari surga maka kita harus selalu bersikap lemah lembut dan rendah hati sambil menjaga emosi kita supaya tetap mempunyai damai sejahtera dan sukacita.
Tuhan Yesus memberkati ! Sumber : Khotbah ibadah GSY pukul 07:00 WIB Hari / Tanggal : Minggu, 13 Maret 2016 Pengkhotbah : Pdt Cheril Siregar ( diringkas oleh : Yudi Goenarto)